Saturday, September 20, 2008

Was Rashi a Fool?????!!!!!!!!!

Early in my makeover process, before I fully verbalized my doubts to my family, I was having a conversation with my brother, and he said something that knocked me clear off my feet. I was just hinting at my inquiries, and he asked me "was Rashi a fool?" He wasn't screaming, he wasn't angry, he was just asking me in genuine interest, if I thought all the brilliant Rabonim that we look up to, of the past three thousand years were wrong. But to me it was a roundhouse kick to the jaw, I was speechless!

For days all I could think about were those words, they reverberated in my head over and over again, "was Rashi a fool?" Maybe I was wrong after all, how could I be smarter than the Rishonim?! It wasn't a revolutionary concept, but the simplicity and starkness of the the question, made it seem like a huge hurdle.

I came to understand though, that the fact that Rashi and everybody else we see as giants, believed in what we now know to be superstition and fairy-tales, doesn't diminish their greatness. If a huge number of Americans, in the 21st century (!) can believe in the impending Rapture, how can we judge people hundreds and thousands of years ago for believing what they did. Science? Science Shmience! If the Pope can go to Africa and declare that condoms don't lower the chances of spreading AIDS/HIV, how can we not forgive people in the Bronze Age, for thinking thunder and lightening was a pissed-off, old man in the heavens.

But that begs the real question, the Pope or for that matter any thinking religious person, should see right through the hog-wash, is it all a huge conspiracy, or just willful ignorance.




Thursday, September 11, 2008

KPI larang tokoh banci


Budi Love wrote:
ada lagi ulah KPI yang membatas pekerja seni dalam berekspresi dan berkarya

KPI melarang stasiun TV menayangkan acara yang menggunakan peran tokoh banci dalam program acaranya

weleh-weleh...
perasaan sudah menjadi budaya Indonesia, kok dilarang

liat aja ngelenong yok sama extravaganza yg pinter ngedandan co jadi cuantik atau ancur bangeet... justru karena ada yg gini jadi rame banget

kasian juga model Olga bisa kena cekal....
atau Amink gimana enak kalo liat dia jadi bapak-bapak melulu
atau kapan lagi bisa liat Tora "macho" pake baju kebaya terus nyinden...
atau trio Ferry, Irfan dan yg mantan penyanyi itu yg kalo pas jadi ce
cuantiknya...

M@d wrote:
Sejujurnya, gue agak2x setuju ma larangan itu.

Sekrang gue dah eneg aja ngeliat peran2x kayak gitu. kayaknya keberadaan "banci2x" itu di setiap acara hanya menjadi tambahan nggak penting n jadi bahan2x olokan, terutama utk di sinetron2x. sorry yahhh....setau gue yang nggak pernah nonton sinetron ini, kok nggak ada yah sinetron ato film indonesia yang tokohutamanya "banci". Ada yg bisa kasih tau gue sinetron apa yang tokoh utamanya "banci"?

gue enegnya karena yg kayak gini jadinya menguatkan image "banci" untuk kaum homoseksual. Padahal nggak semua homoseksual kayak gitu.

Dari pihak produser mungkin nggak peduli yah, selama itu lagi laku n booming. dari pihak penonton heteroseksual mereka juga nggak peduli, karena itu hanya jadi bagian lucu2xan. Tapi kalo utk homoseksual ???

MERASA TERWAKILI KAH ANDA ?

yang jelas gue nggak.

kalo ada komas HAM untuk menghindari eksploitasi anak, kenapa nggak ada komnas HAM untuk menghindari eksploitasi banci ??

kerput.

Fab wrote:

Menurut gw sih daripada ribut ngelarang banci tampil di tv, mendingan stop tuh kekerasan yang ada di tv..... Dampak dari adanya kekerasan di sinetron2 lebih jelek daripada adanya figur2 banci di tv.


cpicauli wrote:
daripada sibuk ngelarang banci tampil di tv ya menurut gw mending masalah kekerasan di tv trus sama acara cinta abg yang baru smp sudah cinta2an mo jadi apaan gedenya.
menurut gw banci tampil di tv juga sangat menghibur.emang bener kan kalo memang ga menghibur kenapa banci selalu tampil di tv

peace

Wednesday, September 10, 2008

High risk of being gay


dony bambang wrote: Di negeri yg makin terpuruk dlm kemelaratan seperti Indonesia, harga seorang gay can be soooo cheap. It can be twice cheaper dari harga sebuah handphone, atau semurah kamu mengumbar janji-janjimu.

Anda bisa pergi ke toilet umum dan pulang dengan memar di kepala akibat bogem mentah, atau bahkan berakhir di rumah sakit karena tidak sudi menyerahkan harta yg dimiliki dari seorang pemalak yg nongkrong di mal-mal mencari mangsa.

Anda bisa mem pick up seseorang di halte bus dan berakhir dengan nyawa anda melayang di kamar kos atau apartemen anda. Yang ternyata dia seorang homofobia yg tak sudi anda gerayangi dan tiba-tiba tergiur untuk merampok harta benda anda dan ketika anda melawan dia mengambil pisau dan mencabik-cabik anda.

Anda berkenalan di bus umum dgn seseorang yg tampan luar biasa tapi tidak memiliki pekerjaan dan mengajaknya ke rumah anda dan anda, dgn segala cara, berhasil menggaulinya dan menjanjikan sesuatu kepadanya. Suatu hari dia menagih janji anda dan anda tidak memenuhinya dan harga dirinya terluka dan anda dibunuhnya dgn 18 tusukan.

Suatu hari anda berkenalan dgn seseorang di sebuah tempat fitnes. Anda tidak tertarik padanya sampai dia mendekati anda dan anda terhanyut dgn segala omongannya yang anda tidak tahu adalah hanya bualan dan dia menjanjikan memperkenalkan anda dgn teman-temannya yg katanya adalah selebritis seperti Irwansyah atau Choky sitohang..sampai anda berfikir.."why not..Choky is my dream!" sampai anda tersadar bahwa orang tersebut ternyata hanya tertarik dgn blackberry anda dan telah menargetkan anda menjadi korban dia yang ke-12 untuk dimutilasi.

Mhh.. hari ini kita membaca tentang Ryan yang membunuh karena alasan sepele semacam uang dua juta atau handphone. Atau pria lajang 50 tahun yang mati 20 tusukan di Apartemen Rasuna. Atau seorang pemuda yang mati di kamar kos dgn alat vital diikat ke teralis besi. Dan akan ada banyak lain pembunuhan bermotif hubungan sesama jenis...

Sebagian mungkin terilhami kisah Ryan yang terus diulang-ulang di TV dan membuat orang sinting berfikir,"ternyata cuman begitu cara mudah mencari duit.."

Dan jika umur anda sekarang 30-an, will you at the age of 50 be still alive ? Or you already died dgn nyawa seharga handphone anda ?

I just want to say : Buddies, please be more careful with the way you live your life !

Cleo Current wrote:
Tulisan tadi emang bikin paranoid. Dan ini yang terjadi dengan banyak orang di milis sini dan gay di luar sana.

Tapi coba lihat lagi.

1. Nyontek ke kiri kanan di toilet umum. Siapa yang gak ngerasa risih di contek, baik hetero maupun gay. Nah apalagi yang ketahuan have sex di public toilet. gak heran dong kalau sampai ada yang di gebugin, atau di laporin ke polisi.

2.Pick up di halte bus. Siapa suruh ngambil stranger di jalanan (yang belum tahu pula orientasinya apa) di bawa ke rumah. mentang2 punya banyak duit bisa bayar orang seeenaknya, lo pikir semua gak ada resikonya. Bisa aja pengangguran atau perampok yang lo bawa ke rumah lo langsung (berharap sex with stranger bakal penuh excitement). Buat orang-orang yang suka pakai pelacur cowo aka kucing supaya hati2. Pakai pelacur aja udah bahaya, apalagi kalau sampai di rampok....
3. Ketemu di tempat fitness.
Buat beberapa orang yang masih memuja muja para selebritis: "wake up!". Ngapain sih kenal2 selebritis? bangga gitu kalau kenal? Atau ngarep pengen di tidurin ama selebritis, trus abis itu apa? Yang ada lo malah lost di antara harep2 babu lo itu tadi. Mendingan sibukin diri dengan kerjaan yang mutu, hang out ama temen2 deket. Gak usahlah sok nambah2 pergaulan dengan ngarep bergaul dengan sekelompok kalangan orang., Adanya nanti kayak social climber.

Nah, intinya, kalau mau bergaul sama orang, mau deket sama orang lihat2 dong orangnya. Jangan straight lo ajakin ML, yang ada lo malah di gebugin orang, karena barking at the wrong tree. Kalau mau nge date juga jangan langsung maen di garap aja. Ketemu aja dulu, ngobrol di tempat umum, trus cari tahu backgroundnya, paling nggak lo tahu dia punya kerjaan yang decent, punya kedhiupan yang bener, lo lihat temen2 nya kayakgimana. (menurut gue kalau orang yang punya kerjaan bener pasti gak akan ngelakuin hal-hal nekad, karena ada self-belonging ke kerjaan, reputasi atau keluarga- beda dengan orang yang gak ada kerjaan - yang hidupnya nothing to lose). Jangan langsung ngebet pengen ML aja karena lihat tampang cakep badan bagus. Lagian kalo ngebet pengen 'keluar' coli aja dulu lebih aman. hehehehehe. bokep banyak ini.

Untuk yang curi2 kesempatan lihat2 dong lokasinya. Yang ada lo malah ganggu orang dengan ngintip2 di toilet umum, have sex di tangga darurat dll. kalao lo sendiri gak respect sama diri lo as a gay ... gimana orang lain di luaran sana yang mau respect dengan para gay di Jakarta?