Monday, November 27, 2006

Perilaku yang mempengaruhi Orientasi Seksual



sb_santosa wrote:


Kalau enggak salah, Nabi pernah menyatakan bahwa seorang anak terlahir dalam kondisi fitrah dan orang tuanya lah yang akan menjadikan dia sebagai apa...

Dan begitu juga menurut saya, bahwa pada dasarnya manusia didesign dan dirancang atau dilengkapi dengan segala potensi...

Potensi yang dimiliki setiap manusia tidak semuanya berkembang atau menjadi faktor dominan yang akan tampak muncul kepermukaan
TAPIIIIII... MUSTI DI INGAT BAHWA SEMUA POTENSI YANG TIDAK MUNCUL DAN
TIDAK TAMPAK KE PERMUKAAN ITU AKAN TETAP ADA DALAM DIRI SETIAP MANUSIA. Dan kadangkala muncul tiba-tiba sebagai bentuk pertahanan diri/bertahan dalam kondisi yang terdesak.

Pada dasanya memang demikian Mba, disadari atau tidak kita semua tidak dalam kondisi statis tapi selalu bergerak dinamis, yang baik belum tentu selalu baik dan yang jahat belum tentu selalu jahat.

Nah sekarang kita kembali ke awal, mengenai potensi yang bergerak dominan yang pada akhirnya akan muncul dan nampak kepermukaan dalam ruang lingkup orientasi seksual, setiap manusia pada dasarnya mempunyai potensi untuk menjadi homoseksual dan heteroseksual atau
biseksual. Lalu faktor apa yang membuat salah satu potensi itu menjadi dominan dan nampak kepermukaan? ? kalau pendapat saya ada 2 faktor yang mempengaruhi perkembangan tsb:

Catatan*: yang nampak kepermukaan itu berbentuk prilaku, jadi homoseksual, heteroseksual dan biseksual adalah prilaku seksual.

Pertama : Faktor eksternal= lingkungan, pengalaman, interaksi sosial
Kedua : Faktor internal = Keunikan dari setiap individu (termasuk masalah yang menyangkut genetik dan kondisi fisik seseorang).

Kehilangan salah satu figur orang tua baik itu ayah atau Ibu dalam sebagian besar kasus homoseksual menjadi penyebab seseorang mempunyai kecenderungan homoseksual tapi tentu saja tidak setiap kejadian dimana ketika seorang anak kehilangan salah satu figur orang tua maka dia bisa dipastikan menjadi seorang homoseksual. Atau kasus dimana seorang anak terlalu mendapatkan over protection atau orang tua terlalu posesif terhadap anak dalam banyak kasus seringkali menjadi penyebab seorang menjadi homoseksual. Dan yang paling banyak kasus yang menjadi penyebab seseorang menjadi homoseksual adalah pelecehan, penganiayaan dan bahkan kekerasan seksual yang dialami seseorang.

Tapi seperti yang saya bilang enggak semua orang dalam kondisi di atas bisa dipastikan akan pasti menjadi homo karena faktor kedua yaitu keunikan setiap individu berbeda-beda.

Thursday, November 23, 2006

Tips mencari kenalan di dunia Cyber



Anto Sanjaya wrote:

  1. Pastikan anda memiliki wawasan yang luas, atau perluas wawasan anda, sebab yang akan anda ajak kenalan bukan hanya dari daerah anda saja, bahkan dari belahan bumi lain

  2. Pilih Nick yang menarik, dan mudah diingat

  3. Foto
    • Usahakan anda memiliki foto, uploadkan foto anda pada situs2 gratis macam Faceparty atau friendster
    • Buatlah foto semenjual mungkin, menjual dalam arti menarik, bukan menjual diri mempertontonkan bagian2 tubuh anda begitu saja
    • Foto yang menarik namun misterius banyak mengundang rasa penasaran orang
    • Dalam foto tonjolkan bagian diri anda yang paling menarik, pilih angle2 yang membuat diri anda semenarik mungkin di foto tsb
    • Usahakan tidak memberikan foto diri anda terlebih dahulu, biarlah orang tsb yg memberikan fotonya
    • Pastikan bahwa dia memberikan foto asli

  4. Jualah daya tarik anda, jangan hanya fisik anda
    • Jika memang diri anda tampan, gagah mungkin anda tidak kesulitan mendapatkan kenalan baru, namun ada hal yg anda tidak boleh lupa, jika anda hanya mengandalkan ketampanan dan fisik yg elok tidak menjamin orang tersebut jatuh cinta pada anda.
    • Jika anda berwajah pas-pasan, jangan berkecil hati, namun anda harus memperluas wawasan anda, jadilah teman diskusi yang mengasyikkan bagi siapa saja, hal itu akan menajdi daya tarik anda

  5. Jika mendapatkan messages baik dalam chatting ataupun email jawablah dengan penuh keramahan, namun jangan terlalu banyak memberikan pertanyaan balik, jawablah seperlunya saja namun menyiratkan bahwa anda senang berkenalan dengan teman baru

  6. Jangan buru2 memberikan nomor telephon, usahakan anda memiliki 2nd ID demi menghindari hal - hal yang tidak di inginkan, banyak kasus pemerasan, terror yang akan mengganggu hidup anda kelak, ingat kita masih undercover.. .berikan nomor telephone anda jika anda sudah yakin.

  7. Jika sudah mengetahui nomor telephone dia, kirimkan sms pada nya untuk memastikan bahwa dia sudah mengetahui nomor anda, jika memungkinkan telephon lah dia, atau tunggu dia menelephon anda, dari suaranya kita bisa sedikit mengetahui bagaimana orang yang anda ajak kenalan

  8. Saat anda yakin dengen dirinya, buatlah janji untuk ketemu ditempat yang aman, tempat umum yang sekiranya orang tidak mencurigai bahwa anda sedang blind date, jangan buru2 mengajak ke tempat kediaman anda, terlalu beresiko jika anda belum mengenal dirinya secara mendalam

  9. Pastikan waktu dan tempat yang bagus untuk bertemu, tampillah apa adanya, namun usahakan tetap menarik, persiapkan segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, semisal ternyata yang anda temui tidak sesuai dengan harapan anda, sebab adakalanya dia memberikan foto asli, namun dia terlihat jauh lebih tampan dalam foto, atau boleh jadi dia terlihat macho di foto, namun kondisi aslinya tidak demikian.

  10. Jika anda tidak cocok dengan orang yang anda temui, kirimkan sms secara diam2 pada teman anda yang sekiaranya akan membalas sms anda, saat mendapatkan balasan pura2lah bilang kedia bahwa anda sedang mendapatkan pesan penting dan harus segera pergi dari situ.

  11. Kalo udh ketemu yg cocok, tinggal bagaimana pintar2 anda memaintenance agar dia bisa suka dengan anda bukan??
Dari berbagai sumber


Adi D. Jayanto wrote:

sekira... 3 bulan yang lalu, akhir agustus. gw ketemuan sama anak gim di pasar baru (bandung). secara emang gw chat jam 2 pagi, tapi karena gw ga mungkin ketemuan jam 3 pagi (soalnya sepeda gw dicuri maling) jadi ketemuan jam 3 sore.

pas ketemuan, gw lihat orangnya lumayan. walau bukan tipe gw 100%, gw pikir, ya udah lah, paling jadiin temen, miskol2an, semees-an aja kale yah.

ternyata...

si-goblog = "kalau ketemuannya malem tadi mungkin gw mau bawa lo ke rumah gw."
si-gue = "emang kalo sekarang ga bisa?"
si-goblog = "sekarang banyak orang"
si-gue = "oh ya udah, ngobrol aja di tempat kamu, kan nggak apa apa."
si-goblog = "jangan dech, lebih baik kita ngobrol di luar aja. kita
kemana gitu. kan kamu yang punya acara."

what the...

si-gue = "oh, bukannya kamu yang ngajak janjian."
si-goblog = "gw ngajaknya tadi malem, bukan sekarang, jadi sekarang kamu
yang bikin acara donk."

that stupid thing!!!

si-gue = "oh..."

gw termenung sebentar, mikir kata kata yang tepat untuk melepaskan diri dari si-goblog ini. gw berani nebak, kalauun gw datang tadi pagi jam 3, dia nggak bakalan bawa gw ke rumah dia. keliatan banget ngelesnya. bodoh. terpaksa keluarkan jurus yang bakal bikin hati si-goblog jatuh.

si-gue = "ya udah, gw mau ke dago, ada urusan."
si-goblog = "jadi ceritanya kita pisah nih? apa gw ga bisa jalan sama elo? sekalian gitu"
si-gue = "ga bisa, gw ada kerjaan lain. agak rumit. jadi lo ga bisa ikut."
si-goblog = "ya udah kalo gitu."

gw langsung balik badan dan ga pake per'mi'os langsung ngacir meninggalkan dia.

kesel gw.

Anto Sanjaya schrieb:
> Tipsnya bagus tapi untuk tip # gw kurang setuju.Walaupun tidak sesuai dengan kriteria kita secara fisik buatlah pertemuan itu tetap menyenangkan. Kalau tidak bisa menjadi kekasih paling tidak jadi sahabat.

Wednesday, November 22, 2006

10% of straight men also having sex with men


cyberdude wrote:

sekadar sharing info (blm nemu yang versi bhs Indo).

Ini di NY, gimana ya di Jkt/Indo...

Many men who have sex with men deny being gay

NEW YORK (Reuters) - A substantial percentage of men who have homosexual sex still consider themselves "straight," a survey of New York City men suggests.

The findings imply that doctors should not rely on a man's self-described sexual orientation in assessing his risk of HIV and other sexually transmitted diseases, researchers report in the Annals of Internal Medicine.

Instead, they should ask patients specific questions about their sexual behavior, according to the researchers, led by Dr. Preeti Pathela of the New York City health department.

The findings are based on a 2003 health department survey that included 4,193 men age 18 and up. Respondents were asked about their sexual behavior and their sexual orientation.

Almost 4 percent said they were homosexual, while 91 percent described themselves as "straight." The rest said they were bisexual, "unsure," or declined to answer.

But of men who considered themselves heterosexual, nearly 10 percent had had sex with a man, but no woman, in the past year, Pathela's team found. And of the 337 survey respondents who'd had sex with another man, almost 73 percent identified themselves as straight.

Cultural norms may have played a significant role in the discrepancy, according to the researchers. Foreign-born men, who make up a large proportion of New York City men, were more likely than their you.S.-born counterparts to call themselves heterosexual despite having sex with other men.

Men raised in cultures less accepting of homosexuality may be "reluctant" to identify themselves as such, Pathela's team notes, or they may have a narrow definition of what constitutes homosexuality.

In general, self-described heterosexuals, whether they had sex with men or not, had fewer sexual partners than men who said they were homosexual. However, self-described straight men who had sex with other men were less likely than gay men to have had an HIV test recently or to use condoms.

This pattern is "troubling," according to the researchers, and it highlights the need to target STD prevention messages beyond men who call themselves homosexual.

"It is of utmost importance for providers to take a sexual history that ascertains the sex of (the) partner or partners," Pathela's team writes. "Given our data, asking about a patient's sexual identity will not adequately assess his risk."

SOURCE: Annals of Internal Medicine, September 19, 2006.

Why its so confusing?



whitesoldier wrote:


Hi guys,

Mungkin postingan gue nggak terlalu spesifik banget tentang masalah coming out, tapi kalo mo dihubung2in ya ada aja si

Gini, gue akhir2 ini sering banget keilangan arah. gue sering nggak tau kemana si gue musti pergi, apa yang gue inginkan, n rasanya ada something yang bikin gue berat mo melangkah dan mencapai apa yang gue inginkan. Gue nggak tau pasti, apakah ini karena ke-gay-an gue, ato karena gue nya aja yang lg krisis identitas ya? Duh bingung ni, gue ni knp ya? Apa karena gue terlalu sering mikirin orintasi seksual gue ya? Jadi tenaga gue, pikiran gue abis cmn kesitu doang? Kalo gini terus, gmn gue bisa nerima diri gue sendiri ya? Duh, asli bingung deh.. Could you help me please guys?

Oya satu lagi ni guys, gimana kalo misalnya kita seorang teacher, educator, ato pendidik, ato apalah namanya itu, ternyata adalah seorang gay? Kalo misalnya kita coming out (dengan sadar ataupun karena ketahuan terus terpaksa coming out), apakah itu baik? Mengingat profesi kita yang menuntut kita jadi teladan buat murid2 ato mhs2 kita. How do you think about it guys? (Imagine like Kilby in "Ini Dia Hidup" novel by Ezinky, if you've already read it.)

Thanks guys!

kokujo wrote:

Dear whitesoldier,
kebingunganmu banyak dialami oleh orang2 di masa modern ini,tidak hanya PLU aja. Lazimnya disebut neurosis noogenic atau frustrasi eksistensial. Jangan panik dulu, meski ada namanya, tapi tidak semengerikan yang dibayangkan orang.

Ini bukan penyakit, lebih tepat disebut sebagai "kecemasan yang timbul dari kehampaan atau kekosongan makna hidup."Pada titik ini, orang biasanya mulai mempertanyakan makna hidup ini: Darimana saya berasal, untuk apa saya ada di dunia ini, dan kemana tujuan perjalanan saya berakhir. Smile

Di satu sisi apa yang disarankan James ada benarnya: Makna hidup bersifat unik untuk tiap orang, dan orang lain tidak bisa memaksakan makna hidupnya bagi orang lain. Ia harus menemukannya sendiri makna hidupnya.Meski demikian, sangat boleh dan tidak dilarang untuk belajar dari masukan orang lain, bahkan bisa saja mengikuti arahan orang lain manakala itu yang terbaik bagi kita. Saya sendiri menyebut makna hidup pribadi saya sebagai "panggilan jiwa". Nah, sekarang cobalah direnungkan, adakah saat2 dimana anda merasa amat bahagia, dimana pada saat itu anda benar2 merasa bahwa hidup anda tidak sia2, dan untuk mengemban misi inilah anda hidup? Jika anda bisa mengingat bahwa anda pernah memiliki saat2 itu, mungkin di sanalah panggilan jiwa anda.

Di dunia homoseksual, masing2 orang menyambut panggilan masing2: Ada yang memperjuangkan hak2 kaum gay, ada yang berjuang 'mengembalikan' gay ke 'jalan yang benar', ada yang menuntun ke arah coming-out, ada juga yang berkreasi dan berprestasi dalam ke-gay-annya. Lantas,bagaimana dengan mereka yang mengikuti arus, menghanyutkannya dalam dunia penuh gonta-ganti pasangan dan variasi posisi hubungan seksual? Meski saya menghargai kebebasan tiap orang untuk berbuat sesuai kehendaknya, dengan menyesal saya katakan bahwa mereka hidupnya tidak bermakna. Mereka hanya'ada', tapi tidak 'mengada'. Untuk lebih jelasnya coba klik http://www.narth.com/docs/whitehead.html ,kemudian gunakan find untuk menemukan kata central.

Untuk lebih jelasnya,coba baca buku Logoterapi (E. Koswara), Man's Search for Meaning (Viktor Frankl), atau Meraih Hidup Bermakna (Hanna Djumhana Bastaman). Namun intinya, ibarat orang berjalan, kalau tidak menetapkan tujuan, bagaimana mungkin bisa terarah?

Soal pertanyaan anda yang kedua,... saya jadi berpikir jangan2 anda bukan gay,karena seorang gay pastilah memandang ke-gay-annya secara positif,meskipun di sisilain saya yakin bahwa anda tertarik kepada sesama jenis. Jika anda berpendapat bahwa menjadi gay (menjalin hubungan romansa dan seksual dengan sesama jenis, mendukung hak-2 gay) adalah salah, jelaskanlah bahwa anda memang tertarik padasesama jenisnamun tengah berusaha melawannya (non-gay). Namun jika anda berpendapat menjadi gay adalah OK, anda bisa menjelaskan bahwa anda adalah gay dan orang lain tidak harus setuju dengan pendapat yang anda miliki.

Itu dulu.

Kokujo

Tuesday, November 21, 2006

Mysterious Skin



Deddy-O wrote:

"Mysterious Skin" film drama serious tentang dua remaja yang mengalami sex abuse yang dilakukan oleh guru olahraganya (yang cakep) pada masa kecil.

Remaja yang satu tumbuh dewasa dengan meneruskan pengalaman sexnya dan menjadi a male hustler. Yang satu lagi tumbuh dewasa dengan penuh kebingungan dan tidak ingat apa yang telah terjadi padanya...

Kegiatan si male hustler ini banyak exposed dalam film drama yang menarik ini.

Meaning..... .many nude sex scenes to watch......!
It's an American movie directed by Gregg Araki.
"Brutal and Brilliant" menurut "Boston Globe"
Juga "The most slinky-hipped profound heartbreaking movie this side of the next millennium". ....

Drama / Romance
Greg Araki (dir.)
Joseph Gordon-Levitt
Brandy Corbet
Michelle Trachtenberg
Bill Sage
Elisabeth Shue
MPAA Rating: R
In theaters: May 6th, 2005
Official Movie Site

"The summer I was eight years old, five hours disappeared from my life. Five hours, lost, gone without a trace..." These are the words of Brian Lackey (Brady Corbet), a troubled 18 year-old, growing up in the stiflingly small town of Hutchinson, Kansas. Plagued by nightmares, Brian believes that he may have been the victim of an alien abduction. Local Neil McCormick (Joseph Gordon-Levitt) however, is the ultimate beautiful outsider. With a loving but promiscuous mother (Elisabeth Shue), Neil is wise beyond his years and curious about his developing sexuality, having found what he perceived to be love from his Little League baseball coach (played by Hal Hartley veteran Bill Sage) at a very early age. Now, ten years later, Neil is a teenage hustler, nonchalant about the dangerous path his life is taking. Neil's pursuit of love leads him to New York City, while Brian's voyage of self discovery leads him to Neil - who helps him to unlock the dark secrets of their past. Based on the acclaimed novel by Scott Heim, "Mysterious Skin" explores the hearts and minds of two very different boys who come to find the key to their future happiness lies in the exorcism of their collective demons.

Summary written by Sujit R. Varma


Trailers for Mysterious Skin (2004)

Clip Windows Media-formatted RealMedia format Quicktime
Trailer #1 300k (broadband) 300k (broadband) not available

Trailers courtesy of ScreenPlay, Inc.

Videodetective (Windows Media 28-300Kb) (a.videodetective.com)

Virgin.net Movies - Trailer (WMP) (film.virgin.net)

1000films - French Trailer (flash) (www.1000films.com)

Trailer (QuickTime) (www.apple.com)

interoutetv.com (Real, WMP) (www.interoutetv.com)

Ultimate DVD - Trailers and Clips (Quicktime) (www.ultimatedvd.org)

Thursday, November 16, 2006

V for Vendetta



anthonny william wrote:

gw kira ga perlu film khusus gay yg ngebahas soal gay, lbh mengena klo film itu justru nyerempet2 ato aga nyindir soal gay en gaya hidupnya. contohnya, V for Viendetta... gw baru aja tuh nonton filmnya, ternyata bagus juga en yg lbh bagusnya lg apa?! film itu ternyata membawa pesan ke kita bahwa kita harus melawan segala bentuk hidup dalam ketakutan (living in fear). digambarkan adanya seorang senator kotor berorasi bahwa muslim, homoseks, teroris en penyakit2 lainnya harus dimusnahkan. waduhh... untungnya ini cuman film, krn gw ga rela agama gw dibilg sbg penyakit en hrs dimusnahkan, apalagi disejajarkan dengan teroris. ternyata bener, dalam film ini salah satu aktivis yang menjadi pemberontak, tertangkap mempunyai Al Quran (yg ternyata dalam film ini dianggap sbg salah satu benda terlarang.. OMG!) en dibunuhlah dia karena hal itu.

jd maksudnya... . pemerintah dalam film ini seperti menggambarkan sosok pemerintahan amerika saat ini, dimana menawarkan suatu perdamaian kepada warganya namun disisi lain warganya dituntut untuk diam dan tidak boleh mempunyai pendapat suatu apapun. yaa... klo di indonesia, macam orde baru gitu degh.

yg lbh serunya ketika ada seorang tawanan (semacam di penjara Abu Ghraib, penjara rahasia AS yg heboh menyiksa tawanan2 arab, yg terkenal dengan isu mencelupkan Al Quran dalam jambangan, dengan alibi menghukum para teroris) bercerita dalam diary yg ditulisnya pada secarik kertas toilet. tawanan tsb seorang perempuan yg lesbian, en dia ditangkap krn ke-lesbian-annya. .. adapula yg gay yg ditangkap karena ke-gay-annya juga(ditangkepnya pas mereka saling berpelukan di atas ranjang, pria putih dipeluk pria hitam dari belakang, kemudian pintu kamar didobrak, pasukan masuk dan menangkap pria putih sedangkan pria hitamnya dipukul, kemudian beralih ke scene berikutnya menceritakan kisah lain dalam diary tawanan yg lesbi itu) wah... seru degh, gw yg tadinya ga berminat nonton, tp gara2 film ini "gw banget" jadi pengen nonton. maksudnya "gw banget" tuh... yaa gw suka berontak gitu seh, ga suka klo disuruh cuma terima aja, nurut en diam... klo gw punya pandangan, pendapat, boleh dong
gw utarakan, apalagi klo menurut gw bener, knp gw mesti mengalah en merasa bersalah dengan pemikiran en pendapat gw, iya gak!?

internet love addicted, do you?



Sobat Yes wrote:

Heellpp....
Teman-teman ada yang punya saran ga?
Aku kecanduan internet dan ml sama berondong sampai-sampai budget pengeluaranku berantakan?

PebeW wrote:
Minum Obat Tidur klo lg pengen..ato dzikir dan perbanyak olah raga...
klo masi ngga bsa..emg dasar otak loe ajha ngeres..tiap OL mikirnya Ml Mulu.....


adewarna adewarna wrote:
Makanya jangan cari berondong... ... Kenalan sama gua aja yuk.


"zenryo02" wrote:
iya makanya jangan ama brondong dia cuma mo di manjain doang,
gimana kalo ama saya setiap pingin makan jalan nonton kita share ok


Palais12 wrote:
Saran gue sih,

  1. Untuk kecanduan internet, jangan sering buka situs-situs porno, kalau main internet yang penting-penting aja, terus frekuensinya diatur, bisa 2 kali seminggu per dua jam atau gimana deh baiknya. Yang penting kantong jangan bocor aja. Gue juga untuk internet lumayan kecanduan juga, tapi untuk seterusnya akan gue atur.

  2. Untuk kecanduan ml, saran gue tahan nafsu aja. Kalau nggak tahan ya swalayan aja, hihihi, aman dan hemat. Gue sih untuk ml termasuk yang tahan godaan, soalnya gue menentukan standar yang tinggi banget (gunung 'kali), gue tuh kalo nggak sama bule, nggak bisa. Makanya susah banget 'kan. Cuma dulu gue kecanduan beli vcd bokep, seminggu bisa beli puluhan, akhirnya kantong jebol. Cuma sekarang sudah berhasil gue atasi kecanduan gue itu.

Wednesday, November 1, 2006

SOS minta saran


borneo m wrote:

ini sudah lebaran ke 2 yg aku lewati dengan sedih di kalimantan. awalnya thn lalu aku kenalan dengan plu di mirc dilanjuti dengan telepon sampai akhirnya saling menjatuhkan hati tanpa pernah bertemu.

hingga pd saatnya tiba aku dtg menemui dia di bdg 2hr sebelum lebaran th lalu. ternyata pupus harapanku, dia hanya memberikan waktu 30mt untuk bertemu, pdhl wkt di tlp dia minta agar aku menginap dirumahnya s/d lewat lebaran

gejala macam apa ini? kalaupun dia kecewa dgn penampilan aku bukan begitu cara memperlakukan org

sejak itu tdk pernah ada komunikasi lg diantara kita. mlm itu aku bingung hrs mencari penginapan di bdg. sampai akhirnya besok paginya aku mencoba menghubungi mantanku di jakarta, untung saja dia mau menerima kehadiranku untuk bersama merayakan idul fitri dengan istri dan anak2nya di Istiqlal

aku ceritakan semua permasalahnku kepada mantanku yg merasa iba kpdku dan menawarkan bantuan

mantan kebetulan seorang profesional yg sdh punya nama dan berkecimpung dlm dunia kerja yg sama dengan cowo bdg itu hanya bedanya perusahaan tempat kerja mantan adalah pesaing si cow bdg yg 27th

mantan bilang kalau mau dihancurkan karir cowo itu sampai malu ditepat kerjanya bisa saja apalagi mantan kenal baik dengan direktur disitu dan akan disebarluaskan tentang cowo ini sampai ke masyarakat luas termasuk keluarganya. apalagi mantanku ini dulunya presenter kondang jd relasinya banyak

mungkin krn aku sudah sayang sama cowo itu makanya aku tdk tega. tapi s/d lebaran ke 2 ini aku masih merasa sedih terkadang timbul dendam untuk menghancurkan karir dan semua aktivitasnya sampai merana malu dalam kehidupannya

apakah ini karena karma perbuatan aku di masa lalu? pdhl aku niat untuk jadi orang baik & setia dengannya

patutkah aku membalasnya ....... sedih
minta tolong saran di milis dari teman2 jangan ke japri
terima kasih

ed ---

joko dyb wrote:

Berkenalan lewat mirc, email apalha namanya, tanpa lihat langsung boleh-boleh aja. Tapi salah kalau kita langsung jatuh hati. Karena, sering juga setelah ketemu langsung, ternyata beda. Bisa jadi salah satu atau dua-duanya ngak srek, setrelah ketemu.

Nah... kalau sudah begini, mestinya hubungan persahatan tetap bisa terjalin, tanpa harus saling
jatuh cinta. Kalau saya bilang,,, boleh lah saling menyayangi antara sesama.

Kalau kejadian yg kamu alami...
Apapun yang kamu alami... kalau boleh saran....
janganlah ada sedikitpun niat dalam hatimu untuk menghancurkan dia. Karena itu bukan solusi, berilah dia nasehat dalam bersikap. Tetap do'akan kebaikan buat dia. Kalaupun ada terbersit niat jahat....

buanglah segera niat jahat itu.... Ngak ada untungnya....

TrumanAdler MacfarlandWalker wrote:

Menurut gue balas dendam is not the answer...no matter how bad it is...

maxud gue, buat coba ngancurin hidup orang? apalagi bagi anda2 yang
discreet????

sudah lah.....maybe u should let it go....jadi emang next time musti learn
from your mistake...dont expect too much out of sumthing....

Ditaksir Cowo Beda Sosial


FFF!!! wrote:

Dear All,
Ini hal yang menarik untuk di diskusikan. Emang bener kita gak boleh menilai orang dari strata sosialnya. Sebab itu bukan cara yang baik menentukan kualitas ke pribadian seseorang.

Banyak (bahkan sering ditemukan) orang yang dari strata sosial atas itu belagu dan sering meremehkan orang. belom lagi kalo kita ngomong masalah relationship dengan mereka. Biasanya karena mereka punya uang dan looks (bisa beli barang mewah dan make up serta perawatan yang mahal sehingga bisa bikin guanteng), mereka cenderung playboy dan gak menghargai pasangan.

Untuk kelas bawah, ada beberapa yang bagus (secara genetik diberkati) namun terkadang (seringnya) dengan alasan terdesak bertindak kriminil.

Cuman satu hal yang menjadi concern gue adalah cara komunikasi dan berhubungan (sebab hal diatas adalah resiko yang kudu loe tanggung secara natural).

Nah untuk berhubungan dengan kelas sosial yang sama atau lebih tinggi, kita dapat benefit antara lain:

  1. kalo ngomong kita bisa nyambung
  2. Kita gak malu ngenalin sama orang lain
  3. Bahkan kita bisa banyak belajar dari pasangan kita tersebut.
  4. Gak terlalu banyak keluar uang (karena pengeluaran bisa sharing)
  5. karena sering opinionated, kerap mungkin sering berantem

Kelebihan pasangan kita dibawah kelas sosial kita:

  1. kita banyak mengulang pelajaran, sambil ngajarin dia (bagus untuk yang pelupa hehehe)
  2. Agak males bersosial dgn temen. Males ngeliat tementerbelalak melihat pacar kita.
  3. Agak boros (yg punya duit dering yang bayar)
  4. Kalo brantem paling karena kita cemburu, bukan perbedaan pendapat.
  5. Mereka sering setuju sama kita (become our toyboyhehehehe).

Nah dari pros and cons diatas (cuman sekelumit), kira-kira mana yang menurut kalian lebih mudah di toleransi? dari situ baru kita tau, kita ini ada masalah atau tidak dalam berhubungan dengan orang dari kelas sosial dibawah kita.

cheer
FFF

Nambahin dikit.

beberapa hal yang mungkin cukup penting:
  1. Materi penting untuk bisa menikmati hidup (setuju!)
  2. Kita kaum gay, beda dengan yang straight. Kita gak akan menuju ke jenjang pernikahan. So paling banter living togather. Dan itu pun bisa jadi gak akan selamanya.
  3. So, bagi yang cuman mau having fun in relationship, mungkin kelas sosial akan gak jadi masalah. Selama he is good in bed, why bother? Right??? hehehehe...
Gay relationship gituh loe...
Mau dibawa ke mana sih?? Forever and ever? Kayaknya cuman Forever until the better one comes to picture kan???

prs_setyo wrote:

Buat gw, status sosial itu gak ada dlm kamus gw buat cari cowok guanteng. Yg penting dia guanteng, gagah, hot, manly dan baek, and kalo bisa kontolnya gedhe ha ha ha. Gw gak peduli dia tinggal di rumah petak atau kondominium, naek metromini atau limousine. Biarpun dia tinggal di kondominium dan kemana2 naek Audi TT, tapi klo dia tua, gendut, jelek, kontolnya pendek (seperti kebanyakan ha ha haa ha), ya KE LAUT AJA LUH!! Gw pasti ilfil bahkan buat sekedar ONS aja dengan dia, palagi hidup bareng dengan dia. Sebaliknya, gw akan dengan senang hati menjalin relationship (sexual one) dengan co yg tinggal di gang kumuh penuh tikus, asal dia memang guanteng gagah sexy dan kontolnya guedheee ha haha...

Lagian sapa seh yg pertama bikin topik ini? Your LANGUAGE shows exactly who you really are... Liat aja judulnya. Mana ada seh "beda sosial"?? Yg ada juga "beda status sosial" atau "beda kedudukan sosial" dll dll. Sosial itu kan kata sifat, so gak bisa berdiri se ndiri di situ, musti berpasangan dengan kata bendanya: status,
kedudukan, dll dll. It's just simple and elementary (even infantile) grammar.. Kebangeten deh kalo gak ngerasa kalimat itu janggal.



Jasson Tanudjaja wrote:

paling bete kalo ada org yang ngeliat status sosial..gak selamanya org diatas, roda berputar... hmmm gw pernah thn lalu, janjian mau liat ruko dgn seorang agen property.
gw sengaja datang dgn kendaraan umum, pakaian gw biasa aja, jeans butut, sendal pun yang udah di grogotin ama doggy. bener aja tebakan dia mandang enteng gw.

kebetulan gw datang ama temen gue yang penampilannya lebih rapi dr gw, wkt itu gw sama sekali gak di gubris, agent itu ngedeketin temen gw terus sambil promosi bla bla bla, sampai akhirnya temen gw bilang, sebenernya yang mau beli ruko ini dia (sambil nunjuk ke gw) so agent itu jd malu sendiri pas mau ngedeketin gw,dgn nyantainya gw bilang... keluar aja yuk org ini gak butuh duit gw....jgn liat org dari luarnya aja...

My Own Private Idaho



MY OWN PRIVATE IDAHO : yang main River Phoenik ama Keanu Reaves, cerita ttg kucing (baca gigolo) yang gelandangan, naksir ama cowok anak orang kaya, sempet jadi sahabat, orgy bareng, tp akhirnya anak orang kaya merried dan yang kucing tetep jadi kucing dan tidur di jalanan, menurutku keren nih ceritanya dan menyentuh, ditambah pemain nya keren-2

Gohatto

Temen-2 ada info film drama gay nih :


GOHATTO : Film jepang, cerita ttg asrama samurai, ada 1 cowok yang cute banget
dan jadi rebutan cowok-2 samurai, cerita ttg pembunuhan krn cemburu, siapa yang
tidur ama cowok cute itu bakal mati deh

ok, met nonton ya...hehehe

who's dumping whom?



cowok-sby wrote...

Im getting realized, If I join this gay world, no need to use the feeling..
everytime I begins something with good thing always ends up into a bad thing..
funny how I like the classic romance, something natural, something that actually most people want..
I never did something I didnt like..I like my ex's cos they are now still my bestfriends..
but later on..
I might think to change..

its like this guys..Im only 24, I always interested with older guys, my first bf,
he is now my bestfriend, even my date from aussie (we met regularly long time ago)
he's now happy to tell his story about his marriage with a woman..
well I met some jerks ofcourse..and they are not worthed to remember..

and there's one day, I met this guy, I met from the net, really nice, we talked on the phone before for many times..
the problem is, I met him in my best time..
I was almost graduated..

One day, I dared him to see me, but in my campus, to see my Italian Drama Class. I was only the announcer not the actor. It was my final exam and my last subject to finish my bachelor degree..
so quite important moment for me..

I thought I was bluffing, I knew he wouldnt come but..in fact, he was there! I was surprised and happy..
well, he didnt look like the pict he gave me, but he was ok..
I didnt mind.. so.. we talked.. and he came by to my room, we ate sop buntut in a waroeng which is visited mostly by students, in front of my room as I promised him..
(he liked to try new place to eat) he said it was good..ok..
I liked it if he liked it..
and then we talked in my room, my empty room..(cos some of my stuffs were already packed cos I had to go abroad to study in a few weeks after). It was really nice..we talked about anything, everything..I had childrenbooks in dutch and I read em for him in Indonesian.. we talked about National Geographics, his hobbies, and finally he showed his familiy's pict..ok..good progress I thougt so, at that time..

and then..that's it..no sex! wow! he had to go home and I had to go to place to take care of my visa..he brought his motorbike and he took me there..ok..he was nice..
He knew that I was going to go to europe then..

second meeting..after all of the sms's...he said he was hungry and nothing to eat at home..so..I asked him to eat at my place..he came..we ate together..and we went to my room..talked again about everything..and ended with sex..he was funny, he was easy to be tickled..so I tickled his tummy sometimes..he was lil bit mad..but I liked it..he liked to look in to my eyes and make me feel embaressed..and then we never had the chance to meet again untill I went to europe for three months..

In europe, I met one Italian guy (he was a stupid asshole, it was a mistake), and I wrote my experience there to this mailist, and I wrote some of my fantasies too (only fantasies) and I never knew that he was here too! so he read my email here..when we chatted, he asked me bout the "Italian guy"..I was surprised, I didnt want him to know actually, he siad "u have the right to make friends with anyone you like" I was thinking "is he jealous? well, good then! I like it if he's jealous!" I thought I liked him, but I knew we never mentioned anything bout relationship, I knew that he knew that I liked him, I guess he liked me too..guys..I still like him anyway..but he never replies my sms, he doesnt even want to pick up my phone..

Was I cheating on him?
man! whats wrong with these people who dont want to pick up the phone and let someone else to talk?

I tried to forget him, but I cant..I did..but he comes back in my memories, last night I was thinking bout him and I dreamed about him..cos he's worthed, he's too beautiful to be forgotten..God dammit "xxxx" I stil keep your sms! and I read it all the time! I never delete your email!

what do you think guys?

ps: if you see QAF, I'll never wanna be Bryan..kinky, having sex here and there..I like it like Michael and his boyfriend (what's his name) Y the hell not? (eventhough Im not going to marry this guy anyway..)

miss you, I really do..I dont care if you believe me or not..at least those two days we met were beautiful for me..they are!
well, luckily now Im busy and never have a chance to meet someone new..