Friday, April 13, 2007

Apakah gue gay atau akan jadi gay?



iv4ndrew wrote:


Hai...salam kenal buat semua, gue Ivan. Gue sengaja nyari milis yang ada kaitannya dengan dunia gay di yahoo group dan gue ketemu milis ini. Gue pengen curhat aja ditempat yang benar yang mungkin bisa memberi sedikit pendapat, saran atau nasehat atas apa yang gue alami.

Gini loh ceritanya, dulu semasa kuliah gue kos. Di belakang tempat kos gue ada cowok yang tinggal sama keluarganya yang akhirnya jadi teman gue dan sering main ke kamar kos gue. Gue nggak tau kenapa, cowok ini baik bangat ama gue, sampai-sampai gue suka dibawain beras, indomie, telur and makanan-makanan lain tanpa sepengetahuan ortunya. Suatu hari badan gue meriang dan tidur seharian. Sorenya dia main ke kos tapi dia belum tau kalau gue sakit. Karena badan gue masih nggak enak, gue tetap tiduran dan dia duduk dekat gue sambil ngobrol. Singkat cerita, dengan cara tertentu dia berhasil oral gue dan itu pertama kali gue rasain. Sebulan kemudian, gue baru ngerti kalau cowok yang suka seperti itu adalah gay/homo. Sejak itu, dia sering mengoral gue dan nggak minta apa-apa sebagai imbalannya. Gue sendiri sebenarnya nggak pengen terus-terusan seperti itu tapi gue nggak enak hati menolak karena kebaikannya selama itu. Akhirnya, suatu saat dia pergi entah kemana sampai gue pindah kos, kami nggak pernah ketemu lagi.

Sejak kejadian itu sampai menikah, gue sama sekali nggak pengen hal itu terulang dan bahkan dalam waktu puluhan tahun setelah kejadian itu gue nggak pernah mikirin hal-hal seperti itu. Gue hidup bahagia dengan keluarga gue.

Masalah baru muncul dua bulan terakhir ini. Gue ngerasa bosan ML dengan istri gue dan susah bangat untuk ereksi. Biasanya hal itu gue atasi dengan cara berfantasi, ML sama cewek yang gue suka atau nonton film porno. Tapi akhir-akhir ini hal itu juga nggak bisa membantu. Justru sesuatu yang aneh dan nggak pernah terjadi sebelumnya yang gue alami, sekarang gue sering berfantasi ML sama cowok dan itu bisa membuat gue cepat ereksi dan bisa nyelesaiin tugas gue. Sering fantasi gue ML ama cowok itu pun liar bangat, bukan hanya dengan satu cowok, cuma nggak enak kalau harus saya ceritain detail di sini. Kadang selagi di kantor pikiran gue pengen merealisasikan fantasi itu tetapi gue bersyukur karena hal itu tidak pernah terjadi sampai detik ini. Selain menahan diri, istri gue juga sangat protektif, kemana-mana harus berdua.

Sekarang gue bingung dan khawatir menghadapi hal itu, kalau ada teman-teman yang mau berbagi tolong berikan pendapat, saran, atau nasehat untuk beberapa hal yang jadi pertanyaan dalam hidup gue.

Apa yang sedang gue alami? Apakah ini normal? Apakah gue gay atau akan menjadi gay? Adakah hubungan antara pengalaman gue waktu kuliah dulu dengan yang gue alami sekarang ini? Kalau "ada", kenapa munculnya setelah hampir sepuluhan tahun? Apakah fantasi-fantasi itu sebaiknya saya lakonin? Detail fantasi yang sering gue alami bisa gue ceritain secara pribadi tapi nggak di milis ini. Kalau fantasi itu gue lakonin, apakah gue akan kecanduan dan jadi gay selamanya? Apakah ini sejenis sindrom yang nantinya akan sembuh melalui terapi khusus? Kalau "ya" terapi apa yang tepat dan adanya dimana?

sevti sujono wrote:

kalau pendapat saya, anda ini tidak termasuk seorang Gay atau homoseksual, yang anda alami hanya akibat dari kejenuhan terhadap aktifitas seks yang rutin dan monoton. Karena untuk digatakan seseorang itu adalah homoseksual atau Gay maka harus ada ketertarikan secara emosi.

Kalau saran saya kendalikan diri anda karena jika anda mencoba-coba melakukan "perselingkuhan" maka akan menimbulkan resiko besar terhadap kestabilan rumah tangga anda sendiri tapi itupun terlepas bagaimana anda memaknai nilai dari keluarga anda sendiri apakah
menjadi priortas atau bukan??

Percayalah pelarian dari kejenuhan seks dengan melakukan "perselingkuhan" hanya akan memberikan kepuasaan sementara seperti orang yang haus meminum air laut tidak akan "TERPUASKAN".

Cobalah membuka dan membuat komunikasi yang baik dengan pasangan anda mengenai masalah ini, sebaikanya di carikan dan dipecahkan masalah ini bersama-sama...bisa saja anda berdua melakukan lagi second honey moon, mencari tempat2 baru berdua, gaya-gaya baru berdua dan juga melakukan berbagai fantasi berdua antara anda dan istri anda;)

Jangan lupa senantiasa berusaha dan berdo'a...Insya Allah, segalanya menjadi lebih mudah...


Queercurious wrote:

Pengalaman seperti yang dialami mas ivan menurut gw adalah pengalaman traumatis. Sehingga, seseorang yang mengalami kejadian tersebut (oral sesama cowo) ngga bisa begitu saja melupakannya. bahkan mungkin ketika kita berpikir kita sudah got over it. tapi ingatan tersebut masih tersimpan di pikiran bawah sadar kita, sehingga sewaktu-waktu bisa muncul kembali.

perasaan yang menghinggapi ivan ketika dia melakukan oral sex dengan cowo itu beberapa kali, memang menyenangkan (kalo ngga seneng, ga mungkin diulangi lagi.. hehe). Tapi sampai pada situasi tersebut, dia masih bisa menentukan pilihan atas kecenderungan seksualnya. bahkan ketika dia sudah menikah, dan kemudian mengalami kebosanan dengan kehidupan sekxnya bersama istri tercinta.

adalah wajar orang mulai berpikir cara apa yang bisa dilakukan supaya bisa kembali merasakan gairah dalam seks. karena pada dasarnya seks itu menyenangkan. termasuk berpikir untuk melakukan kembali dengan cowo.

menentukan orientasi seksual adalah suatu pilihan, tapi bukan merupakan pilihan yang mudah ketika situasi diri dan lingkungan tidak mendukung. Cowo pure straight tentunya akan mati2an menolak berhubungan seks dengan sesama cowo. sama ketika cowo gay, berusaha mati-matian untuk kembali jadi straight.

yang perlu benar-benar dipikirkan adalah konsekuensi dari pilihan tersebut. ketika kita memutuskan untuk hidup sebagai gay undercover. menjalani dua kehidupan berbeda. banyak resiko yang harus dihadapi, demi menikmati layanan dual band (kaya telepon seluler, hehe) tersebut.

dan jika memilih untuk tidak mengambil resiko itu, dan berusaha kembali straight, tantangan juga ngga akan begitu saja lepas dari tangan kita. maka disinilah dibutuhkan campur tangan orang lain untuk membantu. orang yang paham dengan kondisi kejiwaan kita, dan bisa bersikap netral mengenai hal itu. di sini kita membutuhkan psikolog, atau mungkin psikiater, untuk melakukan konseling dan terapi.

jadi bukan soal apakah gay itu penyakit atau bukan, tapi dari kesiapan kita untuk menjalani suatu pilihan.

sebenernya gw pengen banget kalo ada ahli kejiwaan, dan kesehatan yang bisa ikut nimbrung di queercurious.blogspot.com supaya bisa memberikan banyak masukan buat kita semua..

i'm still searching