Adi Ki wrote:
Mungkin kejadian kayak gini banyak dialami oleh teman-teman lainnya.
Dalam lingkungan pekerjaan, orang datang dan pergi, walaupun datang dan gak pergi-pergi juga (secara fisik), tapi pada akhirnya pergi (pergi dari pikiran maksudnya). Ya, maksud gua, di lingkungan kantor kadang bertemu dengan orang yang bikin mata gak mau mengalihkan pandangan, alias bikin betah ngeliatnya. Adakalanya kekaguman sama orang itu cuma beberapa saat, tapi kadang ada yang bertahan lama, terlalu lama bahkan.
Mungkin kebanyakan orang sepakat kalo orang itu memang cakep, tapi bukan itu hal yang membuat gua suka untuk melihatnya. Sikapnya "dingin", rajin beribadah dan lembut. Awalnya gua suka melihat karena lumayan seger kalo melihatnya tapi belakangan ini gua suka bersusah payah menahan diri untuk tidak melihatnya.
Biasanya kalau sudah beberapa lama, akhirnya terbiasa dan gak ada perasaan apa-apa lagi kalau melihatnya. Tapi permasalahannya, akhir-akhir ini dia juga membalas pandangan dan suka "menyempatkan diri" melihat gua kalau lagi berpapasan. Gak cuma sekali tapi disetiap kesempatan kami bertemu.
Dan biasanya dengan orang baru gua suka berinisiatip berkenalan dan berbicara hal-hal yang umum untuk dibicarakan. Tapi kali ini gua memilih untuk diam. Diam dan tetap menjadi orang asing bagi dia walaupun hanya terpisah beberapa meter jaraknya.
Dilema ya... "Gua bakalan patah hati kalo dia tidak seperti yang gua kira tapi gua akan sangat menyesal dan sedih kalau memang dia seperti yang gua kira". Bingung kan?...
Makanya lebih baik diam dan menjadi asing.
No comments:
Post a Comment