Size Size wrote:
Gw mau berkomentar lg sedikit mengenai bro2 sekalian yang menerima hasil tes HIV "non reactive" supaya tidak terjadi kesalahpahaman!
Memang benar non reactive bisa dikatakan negative asal tes diambil 3 bulan setelah eksposure, tapi hati-hati... bagi yang merasa tes diambil dalam jangka waktu <3 bulan, harap segera menghubungi dokter yang dipercaya!
Kenapa? karena "non reactive" berarti tubuh pernah kontak dengan virus HIV dan membentuk antibodi, sehingga tubuh masih bisa menangkal efek viruz! Dalam masa ini masih bisa dikatakan negative! Tp kl antibodi dah lemah dan viruz makin kuat, bisa jadi masuk tahap window period! Index angka dalam hasil tes adalah tingkat antibodi yang terbentuk, semakin tinggi semakin beresiko untuk masuk ke tahap window ataupun reactive! Karena itu jika mendapat hasil "non reactive".
selain segera menghubungi dokter, terapkan juga pola hidup sehat, dan jangan sampai melakukan perbuatan beresiko kembali! Kalau tes diambl setelah 3 bulan bisa dibilang negative, karena selama proses pertempuran antara antibodi dan HIV berlangsung, lama kelamaan terjadi set point antara viruz dan antibodi (yang berlangsung +/- 3 bulan).
Setelah itu terjadi fluakst, dimana level viruz yang lebih dari antibodi atau sebaliknya! Kalau level viruz diatas antibodi, maka bisa saja kita masuk tahap window atau reactive! Tapi kalau hasilnya tetap "non reactive" maka viruz itu diam, dan tidak menginfeksi tubuh karena terbungkus oleh antibodi! Viruz yang sudah terbungkus tidak akan menginfeksi tubuh ataupun menularkan ke orang lain, dengan catatan :
- Virus tidak bertemu virus sejenis (HIV)! Jika tubuh kontak lg dengan HIV, maka virus HIV yg masuk akan merusak antibodi yang membungkus viruz lama, dan akhirnya viruz tersebut bersatu!
- Terkena penyakit yang merusak limfosit dan fungsi hati seperti hepatitis, dsb! Mungkin inilah yang menyebabkan kasus dimana orang telah di tes 1 tahun lalu dengan hasil negative tetapi tiba2 terkena HIV dan Hepatitis C bersamaan!
Pemicu viruz tersebut tentu saja Hepatitis C! Karena itu bagi yang menerima hasil "non reactive", kalian bisa dibilang diberi kesempatan terakhir untuk bertobat, jangan sekali-kali mengulangi perbuatan beresiko, karena tubuh kalian sudah rapuh terhadap HIV dan PMS lain, bahkan dalam tahap ini kondom tidak lagi efektive mengurangi resiko!
Hasil non reactive bisa diobati dan diusahakan untuk menjadi negative, atau minimal tetap non reactive! (dengan catatan kita tidak berada dalam masa window period, karena kalau tubuh dalam window period, hasil tes antibodi bisa saja bias)!
Bagi yang merasa melakukan perbuatan beresiko, segera periksakan diri anda sebelum terlambat! Semua komentar ini gw ambil dari referensi beberapa Dokter! Mungkin dalam hal ini bro2 sekalian bisa menanggapi! Mohon maaf sekiranya lancang, gw menulis ini untuk kebaikan kita semua! Terima Kasih.
Pram Lonely Dude wrote:
Dear Size,
Penjelasannya sangat baik dan akurat. bagi teman-teman yang masih bingung, penjelasan sederhananya seperti ini. Tes HIV yang dilakukan dii Indonesia adalah tes yang berusaha mencari antibody yang muncul setelah badan kita terinfeksi virus. Biasanya antibodi ini terbentuk 3 hingga 5 bulan setelah terinfeksi.
Kalau kita misal melakukan hubungan seks tanpa kondom seminggu lalu, kemungkinan hasil tes HIV adalah non reaktif alias negatif, maka harus mengulang tes 3 hingga 5 bulan lagi dan cobalah untuk terus melakukan seks yang aman. Apabila setelah tes ke2 dalam 3 hingga 5 bulan kemudian tetap negatif dan teman2 selalu melakukan seks aman, maka artinya ya tidak ada virus HIV di dalam tubuh.
Kalau ingin tes yang langsung mengetahui jumlah virus juga ada, disebut viral load tes, tapi sangat mahal. Virus bisa langsung terdeteksi tanpa harus menunggu bulanan, walau baru terinfeksi.
Semoga penjelasan sederhana ini bisa dimengerti.
Untuk pernyataan bahwa hasil tes non reaktif bisa diobati adalah TIDAK JELAS. Jika memang non reaktif maka tidak ada virus dan tidak perlu diobati. Apabila dalam masa window period, maka perkembangan virus tidak dapat ditahan alias akan terus berkembang. Orang yang sudah terinfeksi HIV sudah dipastikan tidak bisa disembuhkan.
Apabila teman-teman ingin tahu lebih banyak, bisa mengunjungi situs http://spiritia. or.id
Disana banyak sekali bahan bacaan yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan teman-teman juga bisa bertanya banyak mengenai HIV dan atau AIDS.
Salam kepedulian
Heru Prakoso wrote:
Hi Pram, thank you penjelasannya. Cuma yang masih kurang jelas adalah pernyataan Size, kalau dinyatakan non reaktif itu artinya body kita kemungkinan pernah ada kontak dgn virus HIV dan sudah di counter dengan antibody.
Apakah memang demikian ? Karena sekarang kan semua test menyatakan "non reaktif", bukan seperti jaman dulu yang ditulis "negatif". Apa bisa bantu untuk meluruskan pernyataan Size ini ? Supaya orang-2 tidak tersesat dengan info yang salah. Thank you, bro.
Pram Lonely Dude wrote:
Buat Semua,
Saat ini hasil tes HIV akan tertulis reaktif dan non reaktif. Reaktif artinya positif, atau telah berhasil ditemukan antibody pada darah yang merupakan bentukan tubuh kita atas reaksi masuk dan berkembangnya virus HIV. Non reaktif artinya negatif, dimana tidak ditemukan antibody tadi.
Beberapa saat setelah tubuh manusia terinfeksi HIV, maka secara langsung tubuh membentuk antibody untuk menglawan visru tersebut. Jadi kalau disederhanakan menjadi seperti ini. Jika teman2 pernah main anal tanpa kondom kira-kira 2 minggu yang lalu dan sekarang di tes hasilnya negatif, ada kemungkinan ini adalah negatif masa jendela. Virus sudah ada dan antibody mulai terbentuk namun reagen belum bisa mendeteksi antibody. Biasanya antibody yang terbentuk akan mudah terdeteksi reagen tes setelah minggu ke 8. Jadi teman-teman diharap mengulang 3 bulan lagi.
Semoga bisa lebih jelas
No comments:
Post a Comment